Kumpulan Sajak Malam | dibuat tengah malam sebelum tidur


 "Kebahagiaan adalah buah hasil dari kesabaran. Merelakan waktu terbuang untuk penantian tanpa kepastian. Membuat hati letih sia-sia dengan tekad dan asa. Tapi tenang saja, jangan pernah melangkah mundur. Karena semua akan kembali ke alur. Berakhir dengan penuh makna, dan mendapatkan bahagia tepat pada waktunya. "


"Pernah sekali ku jajaki rindu di gerbong kereta. Setiap kali melintasi sawah hijau nan sejuk dengan awan putih di langit yang biru. 

Teringat kata yang sangat melekat pada mu. "indah". Bukan nama mu yang indah. Namun perhatian dan kasih sayang mu lah membuat semua menjadi indah. 

Sama seperti setiap gerbong, kamu selalu diharapkan setiap orang untuk menolong. Menghantar penantian sekian lama yang tak tertolong. 

Terimakasih sang pembawa rindu ku. Gerbong kereta api penantian ku. "



"Hujan dan Kamu

Hujan datang dan turun menyentuh bumi

Membuat suasana sejuk dan asri

Ribuan butir hujan berjatuhan

Seolah membawa beribu kerinduan 

Kamu tau, bagiku bahagia yang paling sempurna? 

Yang dapat membuat hatiku bagai tersenyum ternganga ?

Seakan mendapat nilai sempurna dalam matematika ?

Yah, itu adalah kebahagiaan karena kamu masih menginjak bumi dan dapat ku lihat dengan mata"



"Langkah ini kehilangan arahnya

Setiap kali ku cari semakin ia pergi

Menghilang dari pandangan mencoba jadi kenangan

Letih perjalanan memaksa untuk kembali

Perih penantian menggoda untuk berhenti

Entah siapa yang bodoh, ku kira kau tersesat. Ingin kembali ke diriku sebagai rumah mu

Atau benar aku keliru menilai mu yang tak kasat, yang padahal kau telah mendapat rumah yang baru"



"Ku lihat Bapak Pemimpin negeri

Tertunduk menadahkan tangan tuk berdoa

Rukuk dan sujudnya pun berbasuh air terbendung kelopak mata

Mencari restu pada ibu pertiwi 

Untuk kebaikan negeri tercinta ini"


"Api itu mulai padam. Takut akan kumpulan air yang memendung dibalik kelopak mata. Api itu mulai padam. Takut akan kegagalan yang berkumpul dibalik pemikirannya. Api itu mulai padam.  Takut akan jiwa yang mulai meredup dalam keputusasaan. 

Ah. Memikirkannya membuat ku lelah

Tak ada semangat lagi yang tersisa dalam api itu. Aku merasa sayap sayap ku mulai terbakar oleh api yang memadam itu. Suhu panasnya sedikit sedikit menggerogoti nyali ku. Aku sudah kalah. "


"Dingin terasa lebih mengigit pagi hari ini

Bulan pun mulai berotasi berganti matahari 

Tidak ada yang berubah masih seperti biasa 

Bercengkerama bersama keluarga di pagi yang indah

Tak ada yang lebih bahagia 

Ketika melihat gigi berbaris terbuka dari mereka (hahaha) 

Sarapan yang sempurna "



"Mestikah takut pada mendung langit yang hitam? Mestikah takut pada dedaunan kuning yang usang?. Sudahlah. Jangan terburu buru. Masih banyak waktu tuk menunggu. Tenang saja, Ini hanya semi yang akan berhenti. Karena setelah hujan turun bercerita pada bumi langitpun kembali membiru dengan indahnya pelangi"


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel